Blogger news

Kamis, 11 Oktober 2012

Anak ayam kampung super yang baik

0 komentar
Ciri-cirinya adalah:
  • Bentuk badan, kaki , kepala dan jari proposional, normal serta tidak cacat.
  • Bentuk paruh normal, tidak menyerupai burung betet, nuri atau kaka tua
  • Bulu-bulu, anus dan pusar kering, tidak berair atau lengket
  • Kaki kuat dan mampu berdiri dengan tegak
  • Lincah, sehat dan pandai mematuk makanan
Berdasarkan seleksi individu tersebut, dapat ditentukan jenis bibit yang akan dipilih, apakah menggunakan benih indukan atau menggunakan bibit anakan. Namun, sebagai pertimbangan, ada baiknya jika dibeli kedua-duanya. Sebab, jika hanya membeli indukan, tentu akan lama menunggu proses pembesaran hingga siap konsumsi. Sebaliknya, jika membeli anakan, proses reproduksi atau bertelurnya kembali akan lama.

Lakukan seleksi individu secara benar. Jangan mudah tergiur oleh promosi penjual atau peternak yang menawarkan ayam jawa super dari hasil produksi dan silsilah karena hal tersebut sulit di buktikan kebenarannya. Pilihlah indukan atau anakan ayam jawa super yang berkualitas prima. 

Ayam jawa super berwarna hitam, jengger dan pialnya berwarna merah, serta bertubuh besar mirip ayam negeri. Namun jangan terkecoh dengan ayamnegeri atau ayam kedu.
Continue reading ...

Minggu, 07 Oktober 2012

Pemilihan bibit ayam kampung super

0 komentar
Salah satu langkah yang harus dilalui dalam beternak ayam jawa super adalah mmemilih bibit. Pemilihan bibit yang baik akan menentukan produkau seleksi dikemudian hari. Dalam memilih atau seleksi bibit, ada tiga pedoman yang biasa dipakai, yakni seleksi individu, seleksi hasil produksi dan seleksi silsilah.

Seleksi individu adalah seleksi atau pemilihan bibit berdasarkan bentuk dan kondisi fisik ayam yang bersangkutan. Pola seleksi semacam ini paling banyak digunakan peternak karena lebih mudah dilakukan dan hasil yang diperoleh lebih objektif. Seleksi hasil produksi adalah seleksi bibit berdasarkan kulitas dan kuantitas produksi dari hasil keterangan para penjual atau peternak sebelumnya. Sementara itu, seleksi berdasarkan silsilah keturunannya hanya bisa diperoleh dari penjual atau langsung dari peternak berdasarkan data atau catatan-catatan yang ada.

Seleksi hasil produksi dan seleksi keturunan jarang dipilih oleh para peternak karena hasil yang diperoleh biasanya kurang akurat dan kurang bisa dipertanggungjawabkan. Beberapa kelmahan dari kedua cara seleksi tersebut adalah tingkat kejujuran dari data atau catatan-catatan yang diberikan oleh peternak atau penjual tidak akurat, tingkat manipulasi data untuk sekedar mempromosikan ayamnya agar dipercaya konsumen masih cukup besar, dan sebgaian besar peternak belum melakukan pendataan atau pencatattan secara detil hasil produksi dan silsilah atau asal-usul ayam-ayamnya. Barangkali faktor=faktor itulah yang menjadi pertimbangan orang lebih memilih menggunakan seleksi individu.

Seleksi individu yang didasarkan pada bentuk, kondisi atau ciri-ciri fisik ayam jawa super ada tiga, yaitu ciri-ciri ayam betina atau induk petelur yang baik, ciri-ciri ayam jantan yang baik dan ciri-ciri anak ayam yang baik.
Continue reading ...

Rabu, 03 Oktober 2012

Kelemahan ayam jawa super

0 komentar
Ada beberapa kelemahan dalam beternak ayam jawa super ini antara lain adalah:
  1. Karena ukuran tubuhya besar, selera makannya juga cukup besar alias rakus sehingga terjadi pemborosan pakan.
  2. Tidak seperti ayam buran pada umumnya, ayam jawa super termasuk jenis ayam yang malas mengerami telurnya.
  3. Tidak seperti ayam kampung yang telurnya bisa diperjualbelikan per butir, cara penjualan telur jawa super ini disamakan dengan cara penjualan telur ayam negeri, yakni hanya dijual dalam satuan kilogram (kiloan).
  4. Karena standar jualnya kiloan, dengan sendirinya harga telurnya menjadi lebih murah dibandingkan dengan telur ayam kampung.
  5. Ayam jawa super masih jarang ditemukan dipasaran, kalaupun ada, hanya ditemukan didaerah-daerah tertentu. Hal ini jelas berbeda dengan ayam kampung dan ayam negeri yang sudah dikenal dan tersebar dimana-mana. KOndisi ini agak memepersulit konsumen atau masyarakat untuk mendapatkannya, kecuali jika mau sedikit bersusah payah dengan cara berburu ke luar daerah.
Dari kelebihan dan kekurangannya, tampaknya ayam jawa super ini memiliki potensi untuk dikembangkan, baik sebagai petelur maupun pedaging. Bisa juga dijadikan sebagai ayam peliharaan selingan dicampur dengan peliharaan jenis lain. Jika diusahakan secara komesrsial, ayam bertubuh montok ini bisa dijadikan sebagai hewan kesayangan untuk mengisi lahan pekarangan kecil di sekitar anda.
Continue reading ...

Selasa, 10 Juli 2012

Keunggulan ayam kampung super

0 komentar
  • Ayam kampung super bertubuh besar mirip ayam negeri sehingga bobot tubuhnya lebih besar jibandingkan dengan ayam kampung seumurya. Sebagai gambaran, dalam usia 2 bulan bisa mencapai 1,5 kg.
  • Pertumbuhan badannya lebih cepat dari ayam kampung lainnya, bahkan hampir menyerupai ayam negeri.
  • Kandungan lemak dalam tubuhnya sangat sedikit menyerupai ayam kampung dan rasa dagingnya sama dengan rasa daging ayam kampung.
  • Massa panen atau umur siap potong 1,5-2,5 bulan sudah siap untuk di konsumsi, hal ini sangat jauh berbeda dengan ayam kampung asli.
  • Mempunyai sifat bertelur yang terus menerus seperti ayam negeri, dan tidak memiliki sifat mengeram.
  • Telur yang dihasilakan jauh lebih besar dibandingkan dengan telur ayam kampung. Ukurannya sama dengan telur ayam ras.
  • Seperti halnya ayam kampung, ketahanan terhadap penyakit dan pergantian cuaca lebih baik dibandingkan dengan ayam negeri.
  • Dibandingkan ayam ras, ayam kampung super pakannya relatif lebih murah. Bahkan limbah dapur bisa dimanfaatkan sebagai tambahan pakan.
Continue reading ...

Minggu, 17 Oktober 2010

Harga DOC ayam kampung terus meningkat

0 komentar
Harga telur tetas ayam kampung terus merangkak naik. Hal ini disebabkan permintaan telur tetas tidak sebanding dengan pasokan yang ada di pasaran. Pada tahun 2007, harga telur fertil berkisar Rp.900/butir. Namun pada pertengahan tahun 2008 harga telur naik menjadi Rp. 1600/butir dan pada tahun 2009 naik lagi menjadi Rp.1700/butir. Sedangka harga telur non fertil yang tadinya dibawah Rp.1.000/butir menjadi Rp.1300/butir.

Pada kurun waktu yang sama harga DOC (day old chicks) bergerak dari Rp. 2500/ekor pada tahun 2007 menjadi Rp.3300/ekor pada tahun 2008. Pada tahun 2009 harga DOC meningkat lagi menjadi Rp.3700/ekor. Harga ayam ukuran 0,8-1,0 kg pun terangkat dari sekitar Rp.16.000/ekor menjadi Rp.23.000/ekor. Karena itu, meskipun terjadi lonjakan harga pakan hingga mencapai Rp.4800/kg, peternak masih tetap untung.

Dengan menghitung tingkat kematian ayam kampung dibawah 5%, usaha pembesaran masih memberikan keuntungan sekitar Rp.4500/ekor atau 25% dari modal. Hal ini tentu menarik bagi usaha pembibitan, penetasan dan pembesaran ayam kampung.
Continue reading ...
 

Copyright © Ternak Ayam Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger