Blogger news

Selasa, 09 Oktober 2012

Ciri-ciri pejantan yang baik untuk induk ayam kampung super

0 komentar
Ciri-cirinya adalah :
  1. Badan, kaki, kepala dan sayap sempurna atau tidak ada yang cacat.
  2. Bentuk kepala proporsional dengan jengger dan pial lebar berwarna merah cerah
  3. Mata terang atau jernih
  4. Paruh bersih dan ukurannya proporsional dengan bentuk kepala
  5. Tulang supit (tulang dekat anus) rapat dan keras
  6. Kaki dan kuku bersih dengan sisik kakh tersusun rapi
  7. Dikaki bagian bawah belakang terdpat taji (jalu), baik yang runcingmaupun yang menyerupai biji jagung (bulat kecil)
Continue reading ...

Senin, 08 Oktober 2012

Ciri-ciri ayam kampung super untuk induk betina

0 komentar
Ciri-ciri ayam betina yang baik untuk indukkan:
  • Badan, kaki dan sayap tidak ada cacat. Cacat tubuh biasanya akan menghambat kemampuan bertelur dan mengeram.
  • Kepala halus dengan jengger dan pial merah cerah, tidak luka, serta tidak keriput.
  • Matanya jernih, tidak berair dan tidak berlapis lendir
  • Muka tidak terlalu lebar dan tidak terlalu tirus
  • Paruh pendek dan kuat yang menunjukkan ayam tersebut rajin mematuk dan pandai mencari makan
  • Badan cukup besar dan perutnya lebar
  • Jarak antara tulang dada dan tulang belakang tidak terlalu jauh, sekitar 4-5 jari
  • Jarak antara tulang pubis (kelamin) lebih kurang dua jari tangan orang dewasa.
Continue reading ...

Selasa, 15 Maret 2011

Sistem pemeliharaan induk betina ayam kampung

0 komentar
Persyaratan agar induk betina dapat mengahsilkan telur tetas yang berkualitas adalah:
  1. Umur Induk ayam.
    Umur induk ayam betina sebaiknya tidak kurang dari 25 minggu dan tidak lebih ari 55 minggu, karena akan berpengaruh pada kualitas DOC dan daya tetas. Saat umur betina dibawah 25 minggu, ukuran telur masih kecil sehingga massa makanan untuk embrio tidak mencukupi. Akibatnya, ayam yang nanti dihasilkan akan kerdil atau terganggu pertumbuhanya.

    Berat telur yang baik berkisar 40 gram/butir atau 25 butir/kg. dengan berat tersebut akan dihasilkan DOC seberat 27,5 gram/ekor. Karena penurunan genetika, berat telur memang terus mengalami penurunan.

    Saat ayam betina berumur lebih dari 55 minggu, telur yang dihasilkan akan memiliki kerabang yang tipis dan rapuh. Kerabang yang rapuh menyebabkan air mudah masuk kedalam kantong udara telur, sehingga terjadi kelbihan cairan didalam telur. Selain itu, masuknya air akan diikuti oleh masuknya bakteri. Proses pembusukan oleh bakteri menyebabkan timbunan gas sehingga telur akan meledak didalam mesin tetas.

  2. Suhu dan kelembapan lingkungan
    Suhu lingkungan yang baik untuk induk ayam berkisar 28 derajat celcius. Suhu 32-33 derajat celcius sudah tidak bagus untuk penyimpanan telur. Telur-telur yang telah dihasilkan sebaiknya disimpan pada kondisi lembap dan dingin, bukan ditempat yang panas. Ukuran kelembapan dan suhupenyimpanan telur yang baik adalah seperti kondisi kolong tempat tidur. Penyimpanan telur tetas yang paling bagus adalah di cold storage dengan suhu 13-18 derajat celcius dan kelembapan 60%. Diruang pendingin, kelembapan menurun secara drastis. Karena itu, lantainya harus diberi air.

    Cuaca yang semakin panas didaerah tropis menyebabkan meningkatnya kelembapan. Akibatnya, putih telur menjadi mudah encer dan tali pengikat kuning telurnya menjadi mudah putus. Karena itu, daya tetas telur saat musim hujan justru lebih baik daripada saat musim kemarau. Pada musim hujan daya tetas telur dapat mencapai lebih dari 80%, sementara pada musim kemarau, daya tetas hanya sebesar 70%. Kalaupun daya tetasnya sama, ukuran telur dan pertumbuhan ayam setelah dewasa tidak akan sama. Karena itu, cara penyimpanan telur harus diperhatikan.

  3. Cahaya atau sinar matahari.
    Induk betina memerlukan sinar selama 16 jam per hari dengan kekuatan 0,5 foot candela atau kira-kira 4 watt sampai mata. Untuk mempermudah , ukuran tersebut kondisinya sama dengan cahaya yang kita butuhkan untuk membaca koran dengan mudah dan enak. Cahaya selama 16 jam ini diperlukan untuk merangsang hormon hipotalakmus supaya bekerja. Hormon tersebut akan menggertak Folicle Stimulating Hormone (FSH) bekerja melepaskan sel telur.
Continue reading ...

Senin, 19 Juli 2010

Ciri-ciri Pejantan Unggul Ayam kampung

0 komentar
Untuk mendapatkan bibit yang akan dijadikan induk, pejantan yang digunakan untuk mengawini induk harus baik. Maka untuk mendapatkan pejantan unggul harus memperhatikan beberapa hal, antara lain :

a. Ayam jantan jenis local, ras atau persilangan yang baik, dan sudah beradaptasi dengan lingkungan setempat.
b. Bentuk tubuh besar, kokoh dengan tulang yang kuat.
c. Mata bersinar terang.
d. Kemampuan seksual tinggi.
e. Secara klinis sehat.

Tanda-tanda klinis ayam yang sehat dan baik untuk bibit, induk maupun pejantan adalah sebagai berikut :
a. Lincah dan gesit.
b. Muka, cuping telinga, jengger dan pial berwarna merah segar.
c. Bulu-bulu di sekitar dubur kering dan bersih.
d. Kulit bersih dan sehat.
e. Bulu mengkilap dan cerah.
f. Rongga mulut, dasar dan langit-langit mulut, lidah, bawah lidah dan daerah sekitar tenggorokan bersih.
g. Bila bagian atas hidung dipijat, tidak mengeluarkan lender.
Continue reading ...

Minggu, 18 Juli 2010

Pemilihan Induk ayam kampung

0 komentar
Induk merupakan ayam yang sudah mampu menghasilkan telur. Peternak dapat memilih induk yang sudah bertelur, produksi telur tinggi, kondisi tebuh sehat dengan cara mengamati cirri-ciri berikut ini :

a. Mata bersinar cerah dan hidup.
b. Kedua sayap simetris dan lebar.
c. Gelambir, pial dan jengger berwarna merah segar.
d. Kuku dan paruh pendek.
e. Bentuk kepala (dilihat dari muka) tampak pipih.
f. Jarak antara kedua tulang duduk selebar dua jari orang dewasa. Sedangkan jarak antara tulang dada dengan tulang duduk sebesar 3-4 jari orang dewasa.
g. Gerakan lincah.
h. Berumur 7-8 bulan.
i. Secara klinis sehat.

Dewasa ini pemerintah menganjurkan peternak untuk mengadakan perbaikan mutu genetic pada ayam kampong, dengan jalan menyilangkan antara betina ayam kampong dengan pejantan Harco. Keturunan dari persilangan tersebut mempunyai sifat-sifat seperti : produksi telur tinggi, tahan terhadap penyakit dan mudah beradaptasi dengan segala kondisi serta perubahan musim. Selain persilangan dengan pejantan Harco, betina ayam kampung sering pula disilangkan dengan pejantan ayam Kedu dan Rhode Island Red (RIR), dengan hasil keturunan yang mempunyai pertumbuhan badan yang cepat.
Continue reading ...

Sabtu, 17 Juli 2010

Pemilihan bibit dan induk ayam kampung

0 komentar
Usaha peternakan ayam kampung pada prinsipnya hamper sama dengan ayam ras (petelur). Perbedaannya hanya terletak pada pemilihan bibit dan induk. Dalam pemeliharaan ayam kampong system battery ini, peternak diharapkan mampu mendapatkan hasil utama berupa telur, dan hasilsampingan berupa penjualan ayam afkir dan kotoran ayam.

Menurut penelitian para ahli perunggasan, pemeliharaan ayam kampong secara tradisional menghasilkan telur sebanyak 30-50 butir/ekor/tahun. Namun dengan pemeliharaan yang baik produksi tersebut dapat ditingkatkan menjadi 125-150 butir/ekor/tahun, dengan berat telur rata-rata 43,6 gram/butir. Produktifitas ayam kampong dengan pemeliharaan tradisional hanya mencapai 19,03% setiap hari, tetapi dengan perbaikan tatalaksana dan peningkatan mutu genetik, produksi dapat ditingkatkan antara 41,3% sampai dengan 54,35%.

1. Pemilihan Bibit
Peternak ayam kampong yang ingin memelihara induk sebanyak 100 ekor melalui penetasan harus memperhatikan beberapa hal antara lain :
a. Memilih 400 butir telur tetas yang baik, dan memasukkannya ke dalam mesin penetas. Ciri-ciri telur tetas yang baik antara lain, bentuk telur oval, kerabang telur tidak terlalu tebal, tetapi juga tidak terlalu tipis.
b. Bila program perkawinan berjalan dengan baik, maka fertilitas mencapai 85%, sehingga telur yang subur pun (dibuahi sperma pejantan) dapat mencapai 340 butir.
Bila daya tetas sebesar 70%, maka yang dapat menetas sebanyak 238 ekor.
c. Hasil penetasan dapat dirumuskan dalam perbandingan antara ayam jantan dan betina = 1:1. Setelah berumur 3 bulan lebih, dapat diketahui jumlah anak ayam yang berkelamin betina adalah 119 ekor.
d. Angka kematian anak ayam sampai dewasa 5%, maka betina yang mampu bertahan hingga menjadi induk adalah 109 ekor. Pilihlah 100 ekor yang baik, untuk dijadikan induk.
e. Betina yang tidak dipakai dan pejantan yang tidak digunakan kelak bias dijual untuk pembelian pakan.

Dalam pemilihan bibit ayam kampong untuk calon induk, yang perlu diperhatikan adalah memilih anak ayam denga cirri-ciri sebagai berikut :
a. Tidak menunjukkan cacat badan, seperti kaki bengkok, mata butadan sebagainya.
b. Bulu-bulu bagian dubur (kloaka) halus, bersih dan kering.
c. Gerakannya gesit, lincah dan tidak lesu.
d. Nafsu makan baik.
e. Bagian tubuh lainnya tumbuh dengan baik dan normal.

Continue reading ...

Selasa, 29 Juni 2010

Sistem pemeliharaan induk pejantan ayam kampung

0 komentar
Saat proses karantina, ayam pejantan harus mendapatkan perawatan dan pakan yang baik agar dapat mengahsilkan sperma yang berkualitas. Pakan yang diberikan harus mengandung protein sebesar 16% dan energi atau Metabolize Energi ME, sebesar 2400 Kcal. Kadar protein pakan yang rendah akan menyebabkan fertilitas dan daya tetas yang rendah pula.

Selama dalam karantina, pejantan perlu mendapat tambahan pakan berupa kecambah sebagai sumber vitamin E. Kecambah yang terbaik adalah kecambah kacang hijau karena kandungan vitamin E nya termasuk yang tertinggi. Pilihlah pejantan yang aktif dan agresif, memiliki postur tubuh tinggi tegap, seerta tidak memiliki cacat pada anggota tubuhnya.
Continue reading ...
 

Copyright © Ternak Ayam Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger