Blogger news

Jumat, 25 Juni 2010

Sumber pemanas dan ventilasi pada mesin tetas telur ayam kampung

0 komentar
Pada keadaan alami, sumber panas dalam proses penetasan adalah induk ayam. Panas dari induk ayam relatif stabil mengingat suhu badan unggas yang konstan. Karena itu, diperlukan mesin tetas yang memiliki sumber pemanas yang stabil. Sumber pemanas dapat berasal dari sinar matahari, listrik, minyak tanah, gas, ataupun batu bara. Masing-masing sumber pemanas tersebut dapat dikombinasikan untuk memperoleh efisiensi biaya energi.

Ventilasi memegang peranan penting sebagai sumber oksigen embrio untuk bernapas. Ventilasi juga menjadi kunci penyeimbang antara kelembapan dan suhu. Jika ventilasi lancar maka kelembapan bisa berkurang. Jika ventilasi terhambat maka suhu mesin tetas akan meningkat.

Kesalahan sistem ventilasi dapat menyebabkan dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, embrio kelebihan cairan dan mati karena terlalu tingginya kelembapan. Kemungkinan yang kedua, DOC yang baru menetas menjadi lemah dan mengalami dehidrasi karena suhu dalam mesin tetas terlalu tinggi.
Continue reading ...

Kamis, 24 Juni 2010

Kelembapan mesin tetas telur ayam kampung

0 komentar
Kelembapan udara berfungsi untuk mengurangi atau menjaga cairan dalam telur dan merapuhkan kerabang telur. Jika kelembapan tidak optimal, embrio tidak akan mampu memecahkan kerabang yang terlalu keras. Namun kelembapan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan air masuk kedalam pori-pori kerabang, lalu terjadi penimbunan cairan didalam telur. akibatnya, embrio tidak dapat bernapas lalu mengalami kematian. Pada sisi teknis, kegagalan penetasan biasanya bersumber dari kegagalan pengaturan suhu dan kelmbapan.

Selama 18 hari perama penetasan telur ayam kampung membutuhkan kelembapan sebesar 55% dan selanjutnya membutuhkan kelembapan sebesar 65% sampai menetas. Sementara itu, telur bebek membutuhkan 68-86% sampai telur menetas.

Pada keadaan alami, kelembapan diatur oleh keringat yang dikeluarkan induk ayam. Ayam tidak memiliki kelenjar keringat yang sempurna sehingga kelembapan yang terjadi tidak terlalu tinggi. Pengaturan kelembapan mesin tetas yang terlalu tinggi terutama pada 18 hari pertama dapat menyebabkan terjadinya kegagalan penetasan. Hal ini disebabkan air masuk kedalam telur melalui pori-pori kerabang sehingga telur membusuk.
Continue reading ...

Rabu, 23 Juni 2010

Suhu akurat dalam mesin tetas ayam kampung

0 komentar
Untuk mendapatkan suhu yang akurat dalam penetasan, penulis menggunakan sensor panas saat induk mengerami telurnya. Dari pengamatan berkali-kali dari induk ayam yang sedang mengerami telurnya bahwa suhu yang diperlukan dalam penetasan selalu meningkat. Peningkatan itu seiring dengan semakin tingginya metabolisme yang terjadi didalam embrio.

Suhu yang diperlukan selama proses penetasan.

Hari Ke Temperatur (derajat Celcius)
1-2 36,67
3-4 37,22
5-7 37,78
8-10 38,33
11-16 38,89
17-21 39,44-40

Dari data diatas, diketahui bahwa kisaran suhu dalam proses penetasan sebaiknya dibuat stabil, yaitu tidak boleh lebih 0,125-0,5 derajat celcius dari suhu acuan tabel. Fluktuasi suhu yang besar akan mengakibatkan daya tetas telur dan kualitas DOC yang dihasilkan menjadi menurun. Untuk wilayah yang sering mengalami mati listrik sebaiknya tidak menggunakan listrik sebagai sumber bahan bakar mesin tetas agar tidak terjadi fluktuasi suhu yang besar.

Senbenarnya, selama proses penetasan, suhu mesin bisa dibuat seragam 38,9 derajat celcius. Namun, jumlah telur yang menetas akan berkurang 10% dibandingkan jumlah telur yang menetas pada sistem suhu seperti tabel diatas. Karena itu,kisaran suhu pada mesin tetas sederhana harus disesuaikan dengan tabel diatas. Pengecekan yang teliti terhadap fluktuasi suhu yang terjadi juga perlu dilakukan agar kestabilan suhu tetap terjaga. Hal ini disebabkan mesin tetas manual mudah terpengaruh oleh suhu lingkungan.

Pengecekan suhu mesin tetas sederhana perlu dilakukan pada pukul 07.00, 11.00, 16.00 dan 21.00. Suhu pada pukul 11.00 dan 14.00 perlu diperhatikan karena pada rentang waktu tersebut terjadi fluktuasi suhu hingga 2 derajat Celcius. Sementara, pada pukul 07.00 dan 21.00 adalah saat terjadinya peralihan suhu dari dingin ke panas atau dari panas ke dingin, serta terjadinya perubahan dari malam ke siang dan dari siang ke malam.

Suhu yang terlalu panas pada mesin tetas dapat menyebabkan telur mengalami dehidrasi, sehingga DOC akan mengalami kekerdilan dan mortalitas yang tinggi.

Continue reading ...
 

Copyright © Ternak Ayam Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger