Blogger news

Senin, 06 Desember 2010

Cara menetaskan telur ayam kampung hari demi hari - Hari 3

0 komentar
Hari ke-3:
Mulai dilakukan pemutaran telur dengan menggerakkan handle rak putar ke depan atau kebelakang. Pemutaran telur dilakukan supaya seluruh bagian telur mendapatkan panas secara merata. Hal ini sangat berguna untuk meningkatkan daya tetas. Kegiatan pemutaran dikerjakan dua atau tiga kali dalam sehari, masing-masing pada pukul 07.00, dan 19.00, atau pukul 07.00, 12.00 dan 19.00. Pemutaran telur dilakukan secara rutin setiap hari mulai hari ketiga sampai hari ke17 dengan frekuensi yang sama.

Continue reading ...

Minggu, 05 Desember 2010

Cara menetaskan telur ayam kampung hari demi hari - Hari 2

0 komentar

Hari ke-2:
Mesin tetas tetap dalam kondisi tertutup rapat, sementara suhu ruangan sama seperti pada hari pertama.

Continue reading ...

Cara menetaskan telur ayam kampung hari demi hari

0 komentar

Telur ayam kampung dalam mesin tetas umur 1 hari

Hari ke-1:
Setelah sumber pemanas dihidupkan, pintu dan lubang ventilasi dari mesin penetas ditutup rapat, jangan sekali-kali mencoba membukanya dan suhu tetap dipertahankan 101°F (38,33°C). Aturan-aturan ini berlaku dalam jangka waktu 48 jam atau Selama dua hari berturut-turut untuk menekan seminimal mungkin perubahan temperatur udara.

Continue reading ...

Selasa, 22 Juni 2010

Suhu alami saat pengeraman telur ayam kampung

0 komentar
Untyuk manjaga kestabilan suhu saat mengeram, ayam kampung selalu bergerak atau bergeser, terutama pada 5-6 hari pertama pengeraman. Tidak sampai lima jam, ayam akan bergerak atau bergeser lagi. Jika masih terlalu panas, telur yang dierami akan dibalik dengan kepala dan lehernya. Proses pembalikan ini bertujuan meratakan suhu dan melawan gaya gravitasi, sehingga posisi embrio didalam telur tetap baik. Proses pembalikan telur biasanya dilakukan tiga kali dalam sehari, tergantung pada peningkatan suhu didalam telur.

Ayam akan turun dari sarang pada hari ke 15 atau hari ke 16 ke atas. Hal ini dilakukan untuk mendinginkan kembali telur-telur yang sedang mengalami tingkat metabolisme tinggi akibat perkembangan embrio.

Tingginya tingkat metabolisme dapat menyebabkan suhu telur menjadi tinggi (telur menjadi panas). Karena itu, ketika penetasan menggunakan mesin tetas harus mengacu pada suhu alami pada saat induk ayam mengerami telur tetas.
Continue reading ...

Senin, 21 Juni 2010

Dengan mesin tetas, peluang ternak ayam kampung terbuka lebar

0 komentar
Secara alami, ayam kampung mengerami telurnya selama 21 hari, kemudian mengasuh anaknya hingga berumur 2 bulan. Karena itu, ayam kampung hanya bisa menghasilkan telur sekitar 40 butir per tahun. Namun, penetasan menggunakan mesin tetas membuat waktu untuk mengasuh anak ayam menjadi terpangkas, sehingga dapat digunakan untuk memproduksi telur lagi. Penetasan telur menggunakan mesin tetas membuat produktivitas ayam mampu mencapai 105-120 butir telur per tahun.

Saat ini jumlah pelaku pembibitan dan penetasan masih relatif sedikit dibandingkan dengan pelaku pembesaran, sehingga peluang usaha dalam bidang ini terbuka lebar. Prinsip sukses agar seseorang sukses dalam usaha penetasan sebenarnya sangat sederhana, yaitu pelaku penetasan harus bisa mengkondisikan mesin tetas seperti keadaan keadaan alami induk ayam yang sedang mengerami telurnya. Kondisi tersebut meliputi kestabilan suhu, kelembapan, dan ventilasi.

Sikap disiplin dalam memutar telur juga sangat diperlukan agar kestabilan posisi kuning telur tetap terjaga dari pengaruh gravitasi bumi. Jika kestabilan tidak terjadi maka tellur tidak akan menetas dan jika menetaspun, DOC yang dihasilkan akan mengalami cacat. Selain itu, cara memilih telur tetas yang berkualitas juga perlu diketahui oleh pelaku penetasan.
Continue reading ...

Jumat, 18 Juni 2010

Prospek usaha penetasan ayam kampung

0 komentar
Cita rasa daging ayam kampung sampai kapanpun sepertinya tidak dapat digantikan oleh daging ayam broiler, daging ayam pejantan petelur, daging ayam petelur apkir atau jenis unggas lainya. Hal ini dapat dilihat dari restoran-restoran bermenu ayam kampung tetap dapat bertahan dan terus berkembang ditengah persaingan usaha kuliner yang semakin ketat.

Ayam kampung telah memiliki segmen konsumen yang fanatik. Beruntung, segmen ini merupakan konsumen kelas menengah keatas yang relatif fanatik, sehingga relatif tidak akan terpengaruh oleh fluktuasi dan kenaikan harga ayam kampung. Karena itu, produsen tidak perlu khawatir jika lonjakan harga ayam kampung tidak akan mampu dijangkau oleh para pelangganya.
Continue reading ...
 

Copyright © Ternak Ayam Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger