Blogger news

Jumat, 26 Februari 2010

Ayam Ras Petelur

Memelihara ayam petelur sebaiknya dilakukan ditempat yang mempunyai ketinggian 400-1000 meter dari permukaan laut (dpl). Kurang dari ketinggian 400 meter dpl menyebabkan ayam stress karena pengaruh panas. Sementara lebih dari ketinggian 1000 meter dpl akan berpengaruh buruk terhadap ayam karena jumlah oksigen yang tersedia semakin rendah.kasus yang sering terjadi ialah ayam sering bernapas dengan mengunakan mulut karena panas yang berlebihan, bobot telur kurang, kanibal dantingkat kematian tinggi.

Kandang pembesaran ayam yang ideal berukuranpanjang 40meter dan lebar 5meter. Kandang yang tidak terlalu lebar sangat berguna untuk kebutuhan ayam,terutama untuk kenyamanannya. Tipe kandang terbagi menjadi dua, yaitu berdasarkan tipe lantai dan tipekandang terbuka. Keduanya tentunya mempunyai kekurangan dan kelebihan asalkan kita pandai memanfaatkan berdasarkan kebutuhan dan jumlah area lahan yang akan ditempati.

Dalam membuat kandang harus diusahakan setiap sisinya mendapatkan intensitas cahaya sesuai dengan yang dibutuhkan. Yakni 80-140 foot candle. Kandang sebaiknya menghadap ke timur. Jarak antara kandang yang satu dan lainnya minimal selebar kandang itu sendiri. Tujuannya, untuk menjaga sirkulasi udara yang berhubungan dengan kenyamanan kandang.
Salah satu kunci sukses dari peternak ayam petelur adalah jika bias mengadakan pullet yang ideal. Beberapa kategori pullet ideal ialah keadaan ayam sehat, berat badan mencapai standar genetic, mulai produksi telur tepat waktu sekitar umur 17 minggu, serta konsumsi pakan, produksi, dan berat telur bias mengikuti perkembangan genetic yang terus berubah.

Intensitas cahaya harus selalu dikontrol. Untuk periode umur 35 hari, sebaiknya pemberian cahaya dilakukan terus menerus supaya penyebaran anak ayam merata, terutama pada malam hari. Selain itu tingkat konsumsi pakan juga bias maksimal. Diatas umur 35 hari dan 91 hari, penggunaan cahaya sebaiknya dibatasi. Cukup dengan intensitas cahaya sebesar 30-40 foot candle atau gelapnya seperti yang kita lihat di bawah meja tulis di dalam rumah pada pagi hari tanpa bantuan lampu.

Untuk ayam yang berumur 42 hari, sebaiknya menggunakan pakan yang mengandung nilai protein kasar (PK) 21% dan metabolisme energi (ME) 2.950 kkal/kg pakan. Pakan ayam yang berumur 43-84 hari harus mengandung nilai PK 19% dan ME 2.850 kkal/kg pakan. Ayam yang berumur 85-112 hari, pakan yang diberikan harus mengandung nilai PK 16-17% dan ME 2.800 kkal/kg pakan. Jika sampai umur 112 hari pullet yang dipelihara mempunyai bobot badan dibawah standart dan jenggernya pucat, sebaiknya diberi pakan dengan nilai protein dan energi tinggi (PK21% dan ME 3.100kkal/kg pakan). Tujuannya untuk merangsang pertumbuhan berat badan sehingga dewasa kelamin menjadi tepat waktu.

Setelah program pemberian pakan HG 11 Bravo berakhir (umur 122-126 hari pada kondisi normal), program pakan sebaiknya diganti dengan pakan later. Namun, kandungan protein kasarnya agak rendah, yakni sekitar 16% dan energi metabolismenya 2.850-2.970 kkal/kg pakan. Contohnya camp[uran pakan 100% campuran pakan.

Untuk mencapai produksi telur yang optimal, perlu diusahakan ayam petelur mengkonsumsi pakan yang mengandung protein kasar sebesar 21,5 gram PK/ekor/hari. Terutama pada saat ayam menuju puncak produksi telur sampai dengan umur 45 minggu atau berat badan rata-rata sudah mencapai 2 kg/ekor. Pada masa puncak produksi atau selama berat badan rata-rata ayam belum mencapai 2 kg/ekor jangan sekali-kali membatasi pakan karena akan berpengaruh terhadap produksi telur (tingkat produksi, lama p[roduksi, dan berat telur).

Sumber: Sukses Beternak Ayam Ras Petelur
Karya Servatius Johari.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © Ternak Ayam Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger