Ratusan peternak ayam di Parepare, Sulawesi selatan, terancam gulung tikar menyusul melonjaknya harga pakan ayam dalam beberapa bulan terakhir ini. kenaikan harga pakan ayam ini, kini sudah mencapai Rp.200 Ribu per saknya, dari harga semula hanya Rp.170 Ribu persak.
Sayamsuddin (45) salah seorang peternak ayam asal kecamatan Bacukiki, Parepare, Sulawesi selatan, mengaku semua ayam ternak milikinya yang berjumlah 6 ribu ekor, habis di jual karena ia tak mampu lagi membeli pakan buat ayam ternaknya. kenaikan pakan ayam ini akan semakin memperpuruk kondisi perekonomian para petrnak ayam yang ada di Parepare ini, pasalnya harga telor dan daging ayam di pasaran cenderung tidak mengalami kenaikan harga.
"semua ayam ternak yang saya miliki sudah habis saya jual, masalahnya harga pakan ayam saat ini cukup mahal dan saya tidak mampu lagi membeli dengan harga seperti sekarang ini, sementara harga telor dan daging ayam di pasaran tidak berimbang dengan biaya yang saya harus keluarakan, belum lagi biaya obat obatan buat ayam ternak kami, yang harus kami keluarkan tiap bulannya.
Hal senada juga di keluhkan oleh H.Yunus, seorang pemilik toko pakan ternak yang terletak di Jl.Lasinrang, Parepare, kepada Pijar mengaku omset yang di dapatkan juga mengalami penurunan akibat kurangnya pembeli. menurutnya melonjaknya harga pakan ayam ini di akibatkan karena bahan baku pembuatan pakan ternak ayam, seperti kedelai dan jagung harganya juga turut melambung.
“Memang harga pakan ternak ayam saat ini mengalami kenaikan, ini terjadi sejak akhir bulan Okober 2007 yang lalu, hingga sekarang ini, akibat lonjakan harga pakan ayam ini, omset kami berkurang, kami biasanya menjual pakan paling sedikit 20 sak perhari, sekarang yang kami hanya mampu menjual pakan ayam, hanya 5 sak perhari, menurut informasi yang kami teima dari distributor di Makassar, naiknya harga pakan ayam ini di akibatkan harga kedelai dan jagung yang merupakan bahan baku pembuatan pakan ayam juga mengalami kenaikan harga.
Para peternak dan Pedagang pakan ayam di Parepare ini berharap, agar pemerintah harus campur tangan secepatnya untuk menstabilkan harga pakan ternak ayam ini, agar usaha yang di rintisnya sejak belasan tahun yang lalu ini tetap berlangsung, karena dari hasil usaha mereka inilah ia mampu menghidupi keluarganya.
Sayamsuddin (45) salah seorang peternak ayam asal kecamatan Bacukiki, Parepare, Sulawesi selatan, mengaku semua ayam ternak milikinya yang berjumlah 6 ribu ekor, habis di jual karena ia tak mampu lagi membeli pakan buat ayam ternaknya. kenaikan pakan ayam ini akan semakin memperpuruk kondisi perekonomian para petrnak ayam yang ada di Parepare ini, pasalnya harga telor dan daging ayam di pasaran cenderung tidak mengalami kenaikan harga.
"semua ayam ternak yang saya miliki sudah habis saya jual, masalahnya harga pakan ayam saat ini cukup mahal dan saya tidak mampu lagi membeli dengan harga seperti sekarang ini, sementara harga telor dan daging ayam di pasaran tidak berimbang dengan biaya yang saya harus keluarakan, belum lagi biaya obat obatan buat ayam ternak kami, yang harus kami keluarkan tiap bulannya.
Hal senada juga di keluhkan oleh H.Yunus, seorang pemilik toko pakan ternak yang terletak di Jl.Lasinrang, Parepare, kepada Pijar mengaku omset yang di dapatkan juga mengalami penurunan akibat kurangnya pembeli. menurutnya melonjaknya harga pakan ayam ini di akibatkan karena bahan baku pembuatan pakan ternak ayam, seperti kedelai dan jagung harganya juga turut melambung.
“Memang harga pakan ternak ayam saat ini mengalami kenaikan, ini terjadi sejak akhir bulan Okober 2007 yang lalu, hingga sekarang ini, akibat lonjakan harga pakan ayam ini, omset kami berkurang, kami biasanya menjual pakan paling sedikit 20 sak perhari, sekarang yang kami hanya mampu menjual pakan ayam, hanya 5 sak perhari, menurut informasi yang kami teima dari distributor di Makassar, naiknya harga pakan ayam ini di akibatkan harga kedelai dan jagung yang merupakan bahan baku pembuatan pakan ayam juga mengalami kenaikan harga.
Para peternak dan Pedagang pakan ayam di Parepare ini berharap, agar pemerintah harus campur tangan secepatnya untuk menstabilkan harga pakan ternak ayam ini, agar usaha yang di rintisnya sejak belasan tahun yang lalu ini tetap berlangsung, karena dari hasil usaha mereka inilah ia mampu menghidupi keluarganya.
0 komentar:
Posting Komentar