Sekitar 80 persen peternak ayam mandiri di Balikpapan, Kalimantan Timur gulung tikar. Kebangkrutan ini akibat kenaikan harga BBM. Kepala Sub Dinas Peternakan Kota Balikpapan Budianto mengatakan tingginya jumlah peternakan yang gulung tikar ini akibat kenaikan harga BBM yang memicu tinginya harga pakan ternak.
"Sejak BBM naik para peternak unggas mandiri mengeluhkan mahalnya harga pakan dan ketersediaan stoknya," katanya di Balikpapan, Sabtu (9/8/2008).
Dia menambahkan, sedikitnya sepuluh industri peternakan ayam mandiri di kota Balikpapan, Kalimantan Timur gulung tikar setelah kenaikan harga BBM.
Menurut data Sub Dinas Peternakan Kota Balikpapan, hingga saat ini tinggal 60 peternakan yang masih bertahan. Itu pun karena mereka merupakan plasma dari 9 peternakan besar di kota balikpapan. Sedangkan untuk peternakan ayam mandiri 80 persennya sudah tidak beroperasi lagi.
Akibatnya, kondisi ini berdampak pada penurunan produksi hasil peternakan di kota Balikpapan. Ujung-ujungya harga ayam dan telor di pasar tradisional naik hingga mencapai 30 ribu rupiah perekor. "Penurunan produksi ternak kita hingga 30 persen," tambahnya.
"Sejak BBM naik para peternak unggas mandiri mengeluhkan mahalnya harga pakan dan ketersediaan stoknya," katanya di Balikpapan, Sabtu (9/8/2008).
Dia menambahkan, sedikitnya sepuluh industri peternakan ayam mandiri di kota Balikpapan, Kalimantan Timur gulung tikar setelah kenaikan harga BBM.
Menurut data Sub Dinas Peternakan Kota Balikpapan, hingga saat ini tinggal 60 peternakan yang masih bertahan. Itu pun karena mereka merupakan plasma dari 9 peternakan besar di kota balikpapan. Sedangkan untuk peternakan ayam mandiri 80 persennya sudah tidak beroperasi lagi.
Akibatnya, kondisi ini berdampak pada penurunan produksi hasil peternakan di kota Balikpapan. Ujung-ujungya harga ayam dan telor di pasar tradisional naik hingga mencapai 30 ribu rupiah perekor. "Penurunan produksi ternak kita hingga 30 persen," tambahnya.
Sumber : Okezone
0 komentar:
Posting Komentar